Arsip foto – Suasana unjuk rasa saat aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek daring Affan Kurniawan oleh mobil rantis Brimob di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Saya mengimbau orang tua agar memberikan pemahaman pada anak-anak mengenai situasi aksi unjuk rasa ini, agar anak-anak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatannya di saat situasi tidak terkendali
Jakarta (ANTARA) – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai risiko keterlibatan dalam aksi demonstrasi yang dapat berujung kerusuhan dan tindak kriminal.
"Saya mengimbau orang tua agar memberikan pemahaman pada anak-anak mengenai situasi aksi unjuk rasa ini, agar anak-anak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatannya di saat situasi tidak terkendali," kata Anggota KPAI Sylvana Maria Apituley saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Selain itu, guru dan pihak sekolah juga diminta memberi edukasi mengenai demokrasi dan sosial politik yang tepat pada anak.
Baca juga: Polri diminta patuhi UU SPPA tangani anak terlibat anarki dan kriminal
"Berikan ruang diskusi yang aman dan nyaman kepada anak-anak agar mereka mengembangkan pemahaman yang tepat dan punya ruang berpendapat yang jelas di sekolah tentang situasi dan eskalasi politik akhir-akhir ini dan dampaknya terhadap kehidupan anak-anak hari ini dan di masa yang akan datang," kata Sylvana Maria Apituley.
Rangkaian aksi unjuk rasa di berbagai provinsi pekan lalu tercatat menelan 10 korban jiwa, termasuk satu anak.
Baca juga: KPAI: Mobilisasi anak dalam unjuk rasa bentuk eksploitasi anak
Korban anak tersebut berinisial ALF (16), pelajar asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang meninggal dunia pada Senin (1/9) saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Dr Mintohardjo, Jakarta, sejak Jumat (29/8), karena koma.
Korban sebelumnya diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa di kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/8) yang berujung ricuh.
Sementara terdapat 20 anak yang menjadi korban luka dalam kerusuhan demonstrasi di berbagai daerah. Mereka saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca juga: KPAI sesalkan unjuk rasa di Jakarta telan korban anak
Pewarta: Anita Permata DewiEditor: Indra Gultom Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.